Lelaki

Squarespace (UK)

Ada hari dimana kita kan temukan sebuah kebahagiaan, tapi belum tentu juga kebahagiaan itu kita rasakan dengan hangatnya canda tawa. Namun melainkan karena tangisan yang tak berujung pada ketenangan. Bahagia itu sederhana, kita tidak perlu mencarinya, kita hanya butuh menciptakannya. Ya.. kita lah, diri kita sendiri lah yang menciptakan dan menghadirkan kebahagiaan itu.

Akan ada waktu dimana kita akan bersanding dengan seseorang yang kita cintai dan sayangi atau bahkan bukan orang yang akan kita cinta, karena "PROSES SITI NURBAYA" yang menjadi latar belakang. Kita bisa mengacuhkan bahkan menolak, tapi ketika ada rasa abdi, semua itu akan memudar dan mengalahkan kerasnya penolakan itu. 

Banyak lelaki yang suka melihat cantiknya rupa wanita, banyak pula lelaki yang tak berkedip melihat lekuk indah tubuh perempuan. Heeeyy.. Tapi itu tak akan kekal, tak akan utuh rupa serta fisik karena waktu lah yang akan merubahnya. Hati.. Hati wanita lah yang tak pandai dirasa oleh lelaki. 

Bundaku berucap, "Jadi lah wanita sesungguhnya", wanita yang kan menopang beratnya kehidupan, wanita yang kan melawan gelap malam tuk membukakan pintu bagi suamimu ketika ia pulang dari tugasnya, wanita yang tak peduli akan sosok yang lebih baik dari pada imammu, wanita yang mampu tersenyum meskipun khilaf dan luka yang hanya diberi oleh lelakimu, wanita yang mampu menjaga kehormatan suami meskipun dalam keadaan runyam, wanita yang mampu menenangkan anak-anak jika nanti suamimu adalah lelaki bajingan, bejat dan durjana. Jadi lah wanita yang hebat! 

Kuat kah aku bunda? Mampu kah aku sepertimu? Berat di anganku, tak bersahabat dalam hatiku. Apa yang akan kulakukan jika saat itu tiba? Saat dimana keindahan itu hilang memudar tergantikan oleh licinnya lelakiku yang mulai menjajaki langkahnya menuju gelapnya jalan itu? Menjalankan khilaf dan menorehkan luka kepadaku bahkan kepada buah hatinya, darah daging kami.. Apa aku mampu bunda? Mendengarnya saja berdengung telingaku. "Ah, tak elok rasanya semua itu".

Aku tahu, diri ini jauh dari sempurna. Rupaku tak cantik, badanku tak seperti lekukan biola, sifat pun mudah panas dan tersinggung. Tapi aku tahu bagaimana aku harus bersikap kepada imamku kelak, apa kewajibanku. Yang aku tahu atau bahkan tak kuketahui sebenarnya, kepada siapa aku mengabdikan diriku? Seperti apa aku kan mengabdi? Bagaimana aku akan jalankan kewajiban mulia itu? Apalagi dengan segala hal-hal pelik yang mengikatnya.

Yang aku tahu lelaki itu adalah makhluk egois yang tidak pernah peka kepada pasangannya, ia akan melakukan apa pun yang ingin dia lakukan meskipun itu akan melukai hati wanitanya. Namun ia akan kembali pada hakikat lelaki yang sebenarnya yaitu, menjaga serta mencintai wanitanya. Meski harus terlambat disadari olehnya. Lelaki pasti kan tersadar siapa wanita yang benar-benar mencintai dan menyayanginya, ia akan kembali ke jalan semula dimana kakinya melangkah dan tak akan lagi khilaf melukai bidadari yang tulus mengasihinya. Itu yang aku tau dari lelaki.


Komentar

Postingan Populer